ARN24.NEWS – Kasus dugaan tabrak lari yang terjadi di Jalan Sisingamangaraja (SM) KM 7,5, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, pada Minggu (2/4/2023) dini hari, masih dalam penyelidikan Polsek Patumbak dan masih memburu pengemudinya.
Informasi dihimpun, korban bernama Widya (30) warga Beringin Pematang Siantar, yang sehari-harinya bekerja di warung ayam penyet milik Ibu Rina, yang berada di Jalan Sisingamangaraja Km 7,5, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi oleh tim Lantas Polsek Patumbak ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan.
Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago SH MH mengatakan, kasus kecelakaan tabrak lari yang menewaskan seorang wanita, pada Minggu (2/4/2023) dini hari itu, telah ditangani dan masih dalam penyelidikan.
“Kasus kecelakaan tabrak lari yang menewaskan seorang wanita tersebut telah kita tangani, dan memburu pengemudi mobil yang melarikan diri,” ujarnya, Senin (3/4/2023).
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita tewas di tengah Jalan Sisingamangaraja Km 7,5 Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, diduga menjadi korban tabrak lari, Minggu (2/4/2023) sekira pukul 01.00 WIB.
Informasi diperoleh, dari beberapa orang warga menyebutkan, korban terkapar bersimbah darah dalam kondisi tewas miring kaki menyilang di tengah jalan.
Menurut warga yang mengaku kenal baik dengan korban menyebutkan, sebelum peristiwa tabrakan itu terjadi, korban tiba-tiba keluar dari warung, mau membeli rokok diwarung yang ada di seberang jalan dari tempat korban bekerja.
Korban sebelum menyeberang jalan, sempat ditanya oleh temannya. “Mau kemana Wid,” tanya seorang temannya. “Tar aku mau beli rokok sebentar keseberang,” jawab korban.
Mendengar jawaban korban, mau beli rokok ke warung keseberang, kawan korban sedikit bingung, soalnya untuk apa korban mau beli rokok ke warung yang ada di seberang jalan, karna di warung tempat korban bekerja juga ada menjual rokok.
“Korban hanya mengatakan mau membeli rokok diwarung yang ada di seberang jalan, pada hal diwarung tempat korban bekerja juga ada menjual rokok,” bilang korban saat ditanya oleh kawannya.
Saat itulah, korban tertabrak sebuah mobil yang melaju kencang dari Simpang Limun menuju Simpang Amplas hingga korban terpental sekira 20 meter. Namun, kendaraan yang menabrak korban langsung kabur dari lokasi kejadian.
Dikatakan warga, sedangkan kondisi korban sangat mengenaskan, kepalanya pecah, kaki dan tangan diperkirakan patah dan korban meninggal ditempat.
Saat ditanya awak media, warga mengaku, tidak mengetahui mobil jenis apa yang menabrak korban, karena suasana jalan gelap disebabkan lampu jalan mati.
“Gak tau mobil jenis apa yang menabrak korban, soal pas di lokasi kejadian suasana jalan gelap gulita, gara-gara lampu jalan sudah lama mati, tidak diperbaiki oleh Pemerintah kota Medan. Ya heran juga kita melihat kerja Pemerintah kota Medan ini,” ucap warga.
Hanya saja, sebut warga, Plat Nopol (BK) mobil yang menabrak korban lepas dan jatuh diaspal, sudah diamankan dan juga telah diserahkan kepada polisi berpakaian preman Polsek Patumbak (Tekab) yang kebetulan melintas saat kejadian.
“Plat nopolnya telah diserahkan kepada polisi berpakaian preman Polsek Patumbak (Tekab) yang kebetulan melintas saat kejadian, muda-mudahan Nopolnya tidak bodong,” sebut warga ditempat kejadian.
Petugas Unit Lantas Polsek Patumbak yang datang ke lokasi, selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan. (put/ans)