Notification

×

Iklan

Batalkah Puasa Bila Bicara Kotor dan Kasar di Bulan Ramadan

Senin, 27 Maret 2023 | 04:43 WIB Last Updated 2023-03-26T21:43:47Z

Ilustrasi 2 orang sedang berbicara (Foto: thinkstock)


ARN24.NEWS – Banyak hal yang bisa membatalkan puasa di Bulan Suci Ramadan. Apakah bicara kotor dan kasar termasuk hal yang membatalkan puasa?


Sengaja atau tidak, terkadang umat muslim yang sedang berpuasa berujar kata-kata kasar dan kotor. Bisa jadi hal itu terbawa kebiasaan sebelum di bulan Ramadan.


Dilansir detikHikmah, Minggu (26/3/2023), ada lima macam yang membatalkan ibadah puasa. Hal itu sesuai dengan hadits Rasulullah SAW seperti diriwayatkan Anas Radhiyallahu anhu.


"Terdapat lima macam perihal yang membatalkan puasa serta membatalkan wudhu. Kelima hal tersebut ialah: dusta, ghibah, namimah (mengadu domba), menonton wanita yang bukan mahramnya dengan syahwat, dan sumpah palsu (bohong)." (HR. Al Azdi dan Ad Dailami)


Mohlis, S.Ag.MM. dalam lama Kemenag bahwa terkait hal-hal yang dapat membatalkan puasa di atas dapat terjadi melalui internet atau sosial media. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi jarak jauh.


Hal ini membuat umat muslim harus berhati-hati karena beragamnya konten sosial media serta tantangannya. Berkata kasar sendiri dijelaskan tidak dapat membatalkan puasa namun sangat berpotensi untuk mengurangi pahala puasa yang sedang dilakukan.


Sejatinya dengan berkata kasar atau kotor, seorang muslim juga tidak boleh dengan mudah mengucapkannya meskipun sedang tidak berpuasa. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah SAW yaitu,


مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ


Artinya: "Sesungguhnya tidak ada satu hal apapun yang paling berat dalam timbangan kebaikan seorang mu'min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (sebenarnya) Allah benci dengan orang-orang yang lisannya kotor serta kasar." (HR. at Tirmidzi)


Dikutip dari Buku Dalam Pangkuan Sunnah karya Syaikh Yusul Al-Qaradhawi yang diterjemahkan, diterangkan bahwa dengan tidak berkata kasar kita dapat menjaga amalan puasa. Hal ini dikarenakan sejatinya puasa itu adalah dilakukan untuk melatih keinginan serta memberikan pelajaran kepada hawa nafsu manusia agar dapat terkendali.


Dijelaskan juga ketika seseorang terlibat atau sedang dicerca atau dicaci maki, maka hendaklah ia berkata santun kepada orang tersebut "sungguh saya sedang berpuasa" maksudnya tidak membalas keburukan dengan keburukan melainkan membalas dengan kebaikan. Keterangan ini kemudian dijelaskan lagi bahwa pemberian jawaban tersebut diperlakukan selain untuk orang lain tapi juga dengan diri kita sendiri.


Hal ini dilakukan agar setiap orang dapat menutup celah amarah atau emosi yang mungkin bisa masuk ketika kita membalas keburukan dengan keburukan lainnya.


Itulah sedikit banyak pembahasan mengenai apakah berkata kasar membatalkan puasa. Semoga dapat memberi kejelasan serta manfaat. (dts)