Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. (dok)
ARN24.NEWS – Tim Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut menegaskan kabar siswa SD Negeri di Jalan Sei Petani, menjadi korban percobaan penculikan berdasarkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan tidak benar alias hoax.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan setelah mendapat informasi tentang adanya percobaan penculikan terhadap siswa SD berinisial Z dan I di Jalan Sei Petani Medan, Tim opsnal Unit V Subdit III bersama PPA Polrestabes Medan melakukan cek TKP.
“Dari hasil keterangan pihak sekolah mengaku tidak benar, adanya peristiwa percobaan penculikan terhadap siswa tersebut,” kata Kombes Hadi, Sabtu (4/2/2023).
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan berdasarkan keterangan Kepsek bernama Fauziah, mengaku tidak ada siswa yang berinisial Z dan I serta pegawai Heriono sebagaimana kabar penculikan yang telah beredar di media sosial.
“Pesan berantai percobaan penculikan anak itu bukan dari SD Negeri di Jalan Sei Petani, tetapi berasal dari salah satu wali murid di SD Al Ikhlas di Jalan Sei Padang, Medan,” ungkapnya dan pihak sekolah telah mengumpulkan seluruh guru dan pegawai agar meningkatkan kewaspadaan adanya isu-isu penculikan anak sehingga penjagaan di sekolah diperketat oleh satpam.
“Selanjutnya Tim Opsnal Dit Reskrimum Polda Sumut dan Polrestabes Medan bergerak ke Sekolah Al-Ikhlas. Dimana pihak guru juga menyatakan tidak ada peristiwa percobaan penculikan anak di lingkungan sekolah,” ujar Juru Bicara Polda Sumut tersebut.
Hadi menyebutkan, terhadap siswa Z dan I serta pegawai Hariono juga tidak terdaftar di Sekolah Al-Ikhlas. Tetapi pesan berantai tentang percobaan penculikan anak dari WhatsApp itu memang dikirim oleh orangtua murid bernama Askarauf kepada guru.
“Kemudian tim melakukan konfirmasi kepada Ibu Askarauf yang mengaku bahwa pesan berantai itu didapatnya dari grup pengajian dan tujuannya mengirim kepada guru agar waspada dengan adanya isu penculikan anak,” sebutnya.
Hadi menambahkan, Tim Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Sumut saat ini sedang mencari asal atau pelaku pembuat konten isu penculikan anak lalu menyebarkan ke media sosial.
“Kembali ditegaskan kabar itu tidak benar dan itu berita hoax karena personel sudah cek ke lokasi. Kita mengimbau kepada masyarakat segera laporkan ke polisi jika menemukan kecurigaan pelaku tindak pidana. Tetap awasi anak-anak anda dan peka terhadap situasi tempat tinggal masing-masing,” pungkasnya. (sh)