ARN24.NEWS – Sejak awal kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menetapkan bidang kesehatan menjadi salah satu program prioritas untuk ditangani. Sebab, menantu Presiden RI Joko Widodo ini menyadari jika sektor kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Terkait itu, Bobby selalu menekankan kepada seluruh jajaran di lingkungan Pemko Medan, terutama yang berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sehingga masyarakat benar-benar merasa terlayani.
“Kita ini pelayan masyarakat. Saya tidak mau lagi mendengar ada pegawai rumah sakit atau puskesmas yang marah-marah kepada masyarakat. Orang yang datang untuk berobat, tidak hanya sekedar untuk mendapatkan obat secara medis, tapi juga obat penawar. Apa itu? Keramahan, ketelitian dan kesabaran kita dalam melayani,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Melihat itu, Dosen Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) USU, Destanul Aulia SKM MBA MEC PhD, menyambut positif adanya program UHC JKMB di Kota Medan. Destanul mengungkapkan, jika UHC memiliki tujuan terciptanya equity (keadilan). Artinya, pemerataan akses bagi siapa pun.
“Nah, sekarang Medan sebagai kota yang dinyatakan sudah UHC, menunjukkan bahwa semua masyarakat Kota Medan sudah terjamin hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang merupakan hak asasi manusia,” kata Destanul, Senin (21/2/2023).
Destanul menambahkan, jika apa yang menjadi tagline dan semangat Bobby Nasution lewat kolaborasi, imbuhnya, harus diresapi dan menjadi mindset utama seluruh jajaran, terutama tenaga kesehatan di Kota Medan. Sebab, dengan kolaborasi akan terintegrasi lah pelayanan kesehatan tersebut.
“Jadi, betul lah semangat kolaborasi yang diusung Pak Wali itu agar mengakar ke semuanya, termasuk ke masyarakat Kota Medan. Kalau itu sudah jadi prinsip kita, maka dengan kata lain semua bisa memainkan perannya, pemerintah, masyarakat, akademisi dan seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya. (sh)