 |
| Ilustrasi. |
ARN24.NEWS – Aipda GS, personel polisi dari Polsek Binjai Utara ditemukan tewas dengan posisi gantung diri di dalam rumahnya di Kota Medan. Keluarganya mengungkap kejanggalan atas peristiwa itu.
Abang GS, G Silaen menjelaskan, sehari sebelum ditemukan tidak bernyawa pada Minggu (5/1/2023) lalu, korban sempat bertengkar dengan istrinya perkara uang.
"Jadi adik saya sempat cekcok dengan istrinya soal uang. Lalu, istri dan dua anaknya tidur lah di rumah mertua istrinya (ibu korban) tepat di samping rumahnya," kata G Silaen, Senin (30/1/2023).
Kemudian, pada Minggu pagi istrinya kembali ke rumah. Istrinya membereskan beberapa pekerjaan rumah dan memasak bersama kedua anaknya di lantai satu.
Sekitar pukul 10.00 WIB, istrinya menyuruh anaknya untuk melihat kondisi korban di lantai dua. Kemudian didapati korban telah tewas dengan posisi gantung diri.
Dia menjelaskan saat melihat kondisi korban ada beberapa hal yang janggal. Leher korban diikat dengan tali plastik dan kakinya berlutut di lantai di depan pintu kamar mandi.
"Kalau dilihat lehernya pakai tali plastik sepertinya tidak wajar bisa menahan berat badannya. Kemudian, di telapak kakinya ada luka goresan dan ada bekas tanah begitu. entah itu didapat dari mana," ungkapnya.
"Selain itu, lidahnya juga tidak menjulur keluar. Itu lah yang janggal dan kita harap polisi bisa ungkap apakah dia dibunuh atau memang bunuh diri," sambungnya.
Di lain pihak, dilansir detikSumut, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya masih mendalami perkara tersebut. Namun dari hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Soal itu masih didalami. Tapi untuk hasil visum ataupun autopsi tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," tutupnya. (dts)
