Notification

×

Iklan

Jelang HPN 2023, Forwakum Sumut Kunjungi Museum Perjuangan Pers di Medan

Jumat, 27 Januari 2023 | 17:47 WIB Last Updated 2023-01-27T11:40:04Z

Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Sumut saat mengunjungi ke Museum Perjuangan Pers di Medan. (Ist)

ARN24.NEWS
Menjelang Hari Pers Nasional (HPN) 2023, Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Sumatera Utara (Sumut) berkunjung ke Museum Perjuangan Pers, di Jalan Sei Alas Nomor 6, Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Jumat (27/1/2023).

Kunjungan tersebut langsung dihadiri oleh Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution SH, para pengurus, anggota, serta penasehat Forwakum Sumut.


"Maksud dari kunjungan ini yakni sebagai bentuk silaturahmi untuk menjumpai tokoh pejuang pers nasional kakek Muhammad Tok Wan Haria (TWH), dan sekaligus untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Medan, Sumatera Utara pada 7 sampai 12 Februari 2023 mendatang sembari mengetahui sejarah pers di Indonesia khususnya di Sumatera Utara," ungkap Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution.


Aris sebut, kedatangan ini sebagai bentuk refleksi atau mengenang sejarah pers dari era penjajahan, orde baru sampai era saat ini. Ditambah dengan banyak ilmu yang didapatkan yang disampaikan oleh tokoh pers tersebut. 


"Ini sebagai pembelajaran dan motivasi insan pers saat ini, bagaimana dulunya perjuangan pers lebih berat dari pada era sekarang," ucapnya didampingi Sekretaris Ansah Tarigan.


Aris berharap, Museum Perjuangan Pers Sumut ini lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah. Sebab, ini merupakan saksi sejarah perjuangan insan pers sebagai bukti nyata yang tergores di tinta media. 


"Selain itu menambah ilmu pengetahuan bagi pelajar, mahasiswa maupun umum agar mengetahui informasi maupun cerita fakta era dulu maupun saat ini," tambahnya. 


Aris berharap dari kunjungan yang dilakukan dapat menambah wawasan serta ilmu bagi seluruh anggota Forwakum Sumut tentang perkembangan dan sejarah pers.


"Terimakasih atas sambutannya kakek Muhammad TWH, dari kunjungan ini kami  banyak mendapatkan ilmu dan pembelajaran.  Semoga museum ini terus berdiri," tandasnya.


Di tempat yang sama, Muhammad TWH selaku Ketua Museum Perjuangan Pers Sumut didampingi wakil ketua Rony Simon, sekretaris Mufti TWH, mengungkapkan museum yang diberi nama Museum Perjuangan Pers ini diresmikan pada November 2019 oleh Pengelola Museum Sumatera Utara.


"Peran pers begitu penting untuk menggulingkan penjajah Belanda. Jadi nama 'Perjuangan' sebagai bentuk apresiasi kepada jurnalis yang berjuang menginformasikan kepada masyarakat," ucap TWH yang merupakan wartawan sekaligus veteran.


Kakek berusia 90 tahun itu juga mengungkapkan menurut Soekarno saat sebelum kemerdekaan, hanya ada dua senjata untuk mengusir penjajah yaitu partai dan koran.


"Sebelum kita berjuang dengan bersenjata, pers ini sudah berjuang menghadapi tantangan dari Belanda seperti pernah ditangkap dan dimasukkan ke penjara, jadi dari semua saksi perjuangan ini, maka dari Museum Sumatera Utara meresmikan ini menjadi museum perjuangan pers, dan Museum ini tidak bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah," sebutnya.


Mantan Pemred Harian Mimbar Umum itu berharap agar Forwakum Sumut tetap menjaga integritas dan tetap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pers. 


"Semoga Forwakum dapat menjalankan tugas dan tupoksinya sebagai wartawan di unit hukum dan menjaga integritas serta kode etik jurnalistik," harapnya.


Di akhir kunjungan, Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution memberikan bingkisan sebagai ucapan terimakasih kepada Muhammad TWH yang sudah mendirikan museum dan menjaga sejarah pers agar tetap ada. (sh)