Notification

×

Iklan

Ini Rangkaian Hukuman Berat Buat Arema Jika Mundur dari Liga 1

Senin, 30 Januari 2023 | 14:49 WIB Last Updated 2023-01-30T07:49:19Z

Arema FC dituntut mundur dari Liga 1. (Humas Arema/M Taufik)


ARN24.NEWS – Arema FC akan berhadapan dengan serangkaian hukuman berat jika memutuskan bubar sekaligus mundur dari Liga 1 2022/2023. Bahkan Arema bisa terdegradasi dari Liga 1.


Manajemen Arema FC mempertimbangkan bubar usai situasi yang semakin tak kondusif menyusul demonstrasi Aremania di Malang, Minggu (29/1/2023). Belum lagi dengan beberapa penolakan terhadap Arema FC di beberapa daerah selama kompetisi berlangsung.


Namun jika Arema FC resmi bubar dan mundur dari Liga 1 musim ini, terdapat sanksi yang sudah menanti Singo Edan. Itu sudah tertuang dalam peraturan Liga 1 2022/2023.


Dalam Pasal 7 Regulasi Kompetisi Liga 1 2022/2023 mengatur soal klub yang mengundurkan diri setelah kompetisi dimulai. Arema terancam hukuman berat jika mundur.


Konsekuensi pertama yang dihadapi Arema adalah seluruh hasil pertandingan yang sudah dijalani menjadi tidak sah dan otomatis dihapus dari klasemen akhir Liga 1, termasuk untuk tim lawan. Kemudian sisa pertandingan Arema FC akan dihilangkan dari jadwal.


Manajemen Arema FC juga perlu membayar kompensasi kepada beberapa pihak terkait. Nilainya akan ditentukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga.


"Klub yang mengundurkan diri harus membayar biaya kompensasi terhadap kerugian yang timbul dan dialami oleh klub lainnya, PSSI, LIB, sponsor, televisi dan pihak terkait lainnya," bunyi regulasi kompetisi Liga 1 2022/2023.


Selain kompensasi, ada pula denda yang harus dibayar oleh Arema. Jumlah denda yang perlu disetorkan terbilang tidak sedikit karena Liga 1 sudah memasuki putaran kedua kompetisi.


"Klub yang mengundurkan diri dihukum denda sebesar Rp3 miliar apabila mengundurkan diri pada putaran pertama [pekan pertandingan pertama hingga ke-17] dan sebesar Rp5 miliar apabila mengundurkan diri pada putaran kedua [pekan pertandingan ke-18 hingga ke-34]," tulis regulasi Liga 1 2022/2023.


Arema FC juga terancam dilarang tampil di Liga 1 selama dua musim mendatang setelah mengundurkan diri. Tim berbasis di Malang itu hanya bisa berkompetisi di turnamen yang ditentukan oleh PSSI.


Berkaca dari Persebaya yang pernah mengundurkan diri dari Liga Indonesia 2005, hukuman degradasi menjadi konsekuensi yang dihadapi oleh Bajul Ijo. Kemudian setahun berselang giliran PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta yang mundur dari Liga Indonesia 2006 akibat gempa, namun PSSI tidak memberlakukan degradasi karena ada bencana alam.


Bagi Arema FC, membubarkan tim berarti juga harus siap jika dibawa ke Komite Disiplin PSSI terhadap kemungkinan tambahan hukuman. Kemudian manajemen klub juga diwajibkan mengembalikan segala pemberian operator (subsidi) kepada Arema FC selama kompetisi berlangsung.


"Klub yang mengundurkan diri dapat dilaporkan ke Komite Disiplin PSSI untuk mendapatkan sanksi tambahan dan klub yang mengundurkan diri harus mengembalikan seluruh kontribusi yang telah diterima yang terkait penyelenggaraan BRI Liga 1," tulis regulasi Liga 1 2022/2023. (ikw/har)