Bobby Nasution saat meninjau pemasangan U-ditch di Jalan Jermal XV, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Kehadiran Wali Kota Medan Bobby Nasution di Jalan Jermal XV, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai langsung disambut gembira masyarakat, Rabu (23/11/2022) siang. Sebab, kedatangan orang nomor satu di Pemko Medan itu menjawab aduan masyarakat sekitar yang menyampaikan kondisi lingkungan tempat tinggal yang terdampak pemasangan u-ditch melalui media sosial (medsos) miliknya.
Saat menantu Bobby sampai di lokasi, tampak para petugas sedang melakukan pengerjaan u-ditch. Peninjauan ini dilakukan Bobby Nasution didampingi Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan Topan OP Ginting, perangkat wilayah serta pimpinan stakeholder terkait yang berkenaan dengan masalah utilitas, terutama air.
Kepada Bobby, salah seorang warga menyampaikan keluhannya. Sebab, akibat pemasangan u-ditch, saluran air di rumahnya dalam beberapa waktu sempat tersendat. Namun, ibu yang mengenakan kerudung itu mengaku, kini airnya sudah lancar kembali.
“Airnya memang sudah hidup Pak Wali. Tapi, kalau bisa ini dipercepat pengerjaannya, biar mudah kami lewat, Pak,” kata ibu tersebut dan Bobby Nasution menyampaikan agar masyarakat dapat bersabar sehingga pengerjaannya juga memberikan hasil yang baik.
Selanjutnya, Bobby Nasution mengungkapkan, pengerjaan u-ditch yang tengah dilakukan di sejumlah lokasi memang menghadapi sejumlah kendala. Namun, bukan dari sisi pengerjaan melainkan utilitasnya. Hal itu, sambungnya, mengingat pemasangan u-ditch dilakukan di lokasi yang padat penduduk.
“Kemarin memang pipa air sempat terkena alat berat dan bocor. Tapi, Alhamdulilah, sudah ditangani dan kita terus berkolaborasi dengan pihak PDAM. Persoalan air yang menggenang di sini juga akan segera dibereskan hari ini juga,” ungkap Bobby Nasution.
Sementara itu, terang Bobby Nasution, selama masa pengerjaan yang dilakukan tentu ada dampak yang dirasakan oleh masyarakat baik itu gangguan dari kehadiran alat berat, suara yang ditimbulkan maupun hasil pengorekan berupa tanah yang diangkut ke permukaan.
“Ini kita terus coba upayakan agar tidak sampai mengganggu masyarakat. Namun, kami juga mengimbau dan meminta masyarakat untuk bersabar karena pengerjaan yang kita lakukan ini butuh waktu dan untuk memastikan bahwa apa yang kita kerjakan ini sesuai spek dan gambaran kerja yang sudah direncanakan,” imbuhnya. (sh)