Dua petinggi PT LIB saat bertemu dengan Gubsu Edy Rahmayadi di rumah dinas sebelum pertandingan antara PSMS versus Semen Padang, kemarin. (Foto: Istimewa)
Kedua petinggi tersebut yakni Direktur PT LIB, Ahmad Hadian Lukita dan Dirut Operasional PT LIB, Sudjarno. Keduanya terlihat duduk di kursi VIP Stadion Teladan Medan.
Kedatangan kedua petinggi PT LIB juga terlihat sejak Senin, 26 September 2022. Tepatnya saat laga PSMS Medan kontra Semen Padang.
Ternyata kehadiran kedua sosok penting di PT LIB itu tak lain sebagai rangkaian safari mereka di sejumlah daerah yang menjadi peserta kompetisi Liga 2.
"Kita sengaja datang ke Medan sebagai rangkain yang biasa kami lakukan. Untuk Liga 2 musim ini kami sudah berjalan ke Sumatera, selanjutnya Sulawesi dan Papua," ujar Direktur PT LIB, Ahmad Hadian Lukita dalam sesi temu pers, Selasa petang.
Safari ini juga, bilang Lukita, sudah sering dilakukan sejak beberapa tahun lalu atau tepatnya sebelum kompetisi terganggu akibat wabah Corona.
"Termasuk memantau LOC di setiap tuan rumah pertandingan. Apalagi kita dengar Karo United juga kabarnya bermain cukup atraktif. Tapi harus tertunda akibat hujan. Yang jelas perkara hujan juga ini adalah masalah cuaca, dan ini menjadi catatan bagi kita," ucap Lukita.
Disinggung mengenai kehadiran mereka ke Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Lukita menerangkan tak lain untuk berdiskusi.
Mengingat, Edy merupakan sosok pembina yang menaungi tiga klub Sumatera Utara sekaligus.
"Sebenarnya karena beliau pembina tiga klub di Sumut. Kita juga berdiskusi banyak hal untuk memperbaiki ke depannya," ujarnya.
"Namanya pelaksana operasional butuh masukan di tiap daerah. Ada catatan yang akan kita bawa di tiap safari ke beberapa daerah. Semoga ke depan bisa baik lagi," tuturnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Operasional PT LIB, Sudjarno turut menjelaskan terkait ditundanya laga Karo United kontra Sriwijaya FC akibat air menggenangi stadion. Hal itu pun bakal menjadi catatan selain kinerja wasit yang kerap mendapat sorotan.
"Pengalaman-pengalaman kita kalau sudah dalam cuaca hujan sudah harus siaga dengan segala persiapannya. Tapi kali ini sepertinya harus ditunda karena sudah ada upaya untuk mengeringkan genangan," ucapnya.
Sudjarno turut menerangkan ketika kompetisi akan berjalan, setiap klub mendaftarkan stadion sebagai venue. PT LIB sifatnya melakukan verifikasi dan ada inspeksi. Hanya saja bilang Sudjarno, saat inspeksi tidak selalu dalam keadaan hujan deras.
"Nah saat inspeksi tidak hujan deras dan kita menyatakan ini layak. Namun jika suasana alam kita tidak bisa memastikan. Tapi ini sebenarnya jadi momentum untuk pembenahan apalagi jika lolos ke liga yang lebih tinggi tahun berikutnya," ucapnya lagi.
Disinggung wasit, Sudjarno mengaku sebagai ranahnya PSSI. PT LIB sifatnya sebagai user.
"Tapi kita tetap memantau kinerja wasit karena kita diberi mandat oleh PSSI dan akan memberikan catatan atas kinerja wasit yang dianggap merugikan klub peserta," katanya mengakhiri. (sh)