Notification

×

Iklan

Benarkah Ada Indikasi LGBT?: Besok Hasil Otopsi Anus Brigadir J Diumumkan, Ferdy Sambo Tinggal Menunggu Giliran

Minggu, 21 Agustus 2022 | 18:25 WIB Last Updated 2022-08-21T11:25:50Z

ARN24.NEWS --
Anus (dubur-red) Brigadir J, Proses otopsi anus Brigadir J telah selesai dilakukan pemerikasaan. Kini giliran anus Irjen Ferdy Sambo yang bakal diperiksa. Ini menjawab rasa penasaran publik terhadap motif pembunuhan Brigadir Joshua alias Brigadir J, apakah perselingkuhan empat segi atau LGBT.

Hasil otopsi anus (dubur-red) Brigadir Joshua Hutabarat telah diproses akhir Juli 2022 lalu. Kabarnya, hasil otopsi anus Brigadir Joshua akan disampaikan tim dokter forensik besok, Senin (22/8/2022). Hasil otopsi akan diberikan ke Bareskrim Polri.

Selain otopsi anus, hasil otopsi kelamin Brigadir Joshua juga akan dilaporkan ke Tim Khusus (Timsus) yang menangani kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

Setelah hasil otopsi Brigadir Joshua keluar, ada yang meminta agar anus Ferdy Sambo juga diperiksa. Pemeriksaan anus Ferdy Sambo bertujuan untuk mengetahui apakah jenderal bintang dua itu LGBT atau bukan.

Ketua IPW (Indonesia Police Watch) Sugeng Teguh Santoso mengaku mendengar isu LGBT dalam kasus Ferdy Sambo.  Kendati begitu, sampai saat ini LGBT di kasus Sambo masih sebatas isu karena belum ada bukti.

“Saya tahu, tapi isu juga. Sama seperti yang beredar soal perselingkuhan, isu juga. Karena saya minta bukti foto, enggak saya dapat,” jelas Sugeng saat jadi tamu podcast Hazairin Sitepu atau Bang HS di Graha Pena Bogor, Jumat (19/8/2022) malam.

Sugeng kemudian menyinggung soal permintaan otopsi anus Brigadir Joshua yang disampaikan pengacara keluarganya. “Yang menarik ini sebetulnya bukti otopsi. Ada suara keluarga minta otopsi dubur. Makanya itu kita akan tahu nih hari Senin. Hari Senin depan katanya mau ada laporan hasil otopsi,” kata Sugeng.

Selain hasil otopsi anus, kata Sugeng, hasil otopsi kelamin Brigadir Joshua juga akan dilaporkan tim dokter forensik.

“Apakah ada serangan terhadap kelaminnya si Joshua, kita akan tahu hasilnya Senin depan,” beber Sugeng. Sugeng mengaku tidak mau membahas secara rinci soal LGBT karena dia tak punya bukti.
Sugeng mengatakan, Mahfud MD telah mengatakan motifnya hanya boleh didengar orang dewasa karena mengerikan campur menjijikkan.

“Pak Mahfud mengatakan motif ini 18 tahun ke atas, menjijikkan. Apa itu menjijikkan? Ya, kalau misalnya selingkuh kan tidak menjijikkan,” kata Sugeng.

“Selingkuh itu sesuatu yang biasa kalau itu heteroseksual. Tapi kalau dalam konteks seksual yang menjijikkan itu dalam pergaulan sosial kita yang masih tidak bisa diterima memang LGBT,” tandas Sugeng Teguh Santoso.

Sugeng menyarankan agar Bareskrim Polri sebaiknya mengumumkan motif pembunuhan Brigadir Joshua.

“Bareskrim harus buka supaya tidak berputar-putar. Karena keterangan yang menjadi sahih adalah di Bareskrim,” kata Sugeng belum lama ini. Menurut Sugeng, tidak ada problem jika motif dibuka. Asal tujuannya memang untuk membenahi Polri. (sumber/nt)