Notification

×

Iklan

Tak Akui PT KMI, PSMS Masih Milik 40 Klub

Senin, 11 Juli 2022 | 21:15 WIB Last Updated 2022-07-11T14:15:27Z

Sunarto Fajar dari PS Pratama dan Sari Azar Tanjung dari Bintang Utara saat memberikan keterangannya terkait kisruh di PSMS. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
-- Kisruh internal di manajemen mendapat tanggapan dari klub anggota PSMS. Mereka menegaskan tidak mengakui dan tidak mengetahui keberadaan PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) sebagai pengelola Ayam Kinantan.


"Kami tidak mengakui keberadaan PT KMI sebagai pengelola PSMS. Sebab, kami tidak mengetahui adanya pembentukan PT KMI," ujar Sunarto Fajar dari PS Pratama dan Sari Azar Tanjung dari Bintang Utara di Medan, Senin (11/7/2022).


Sunarto Fajar menjelaskan, dari awal klub anggota PSMS tidak ada memberikan rekomendasi kepada PT KMI. Klub disebutkan terakhir kali memberikan rekomendasi kepada PT Ayam Kinantan Medan Indonesia. 


"Kami memberika rekomendasi kepada PT Ayam Kinantan Medan Indonesia karena di sana klub diberi saham sebesar 40 persen. Untuk PT KMI, kami tidak pernah ada memberikan rekomendasi," ungkapnya.


Untuk itu, klub mempertanyakan apa dasar PT KMI mengelola PSMS pada Liga 2 musim 2022/2023. 


"Kami tidak pernah mengetahui dan menandatangani pengesahan PT KMI. Kami tidak pernah dilibatkan dalam pembuatan PT KMI dan pembangian sahamnya," tambah Satu Azar.


Ditegaskan, klub hanya memilih Dr Mahyono (Alm) sebagai Ketua Umum PSMS periode 2015-2019, bukan membentuk PT KMI. 


"Kita sudah mengirimkan pernyataan tersebut kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru dan kita meminta agar PT KMI mengembalikan PSMS kepada klub," tegasnya.


Ditambahkan, PSMS hingga saat ini masih milik klub. Hal itu didukung Surat Pernyataan Edy Rahmayadi pada Februari 2016 lalu. Dalam surat itu, Edy mengaku memiliki saham sebesar 51 persen dari klub anggota PSMS.


"Edy juga menyebutkan bahwa jika dia meninggal dunia, maka saham sebesar 51 persen tidak otomatis menjadi milik kepunyaan dari ahli waris. Dan, saham itu akan dikembalikan kepada 40 klub dan pengurus PSMS," tegasnya.


Klub mengaku kecewa dengan sikap Edy Rahmayadi tersebut. Sebab, dia mengambil tindakan tanpa melibatkan klub. 


"Dia sendiri mengakui bahwa sahamnya adalah milik klub. Tapi semua tindakannya di PSMS tanpa melibatkan klub," pungkasnya. (sh)