Notification

×

Iklan

Bambang Pacul Sebut Penembakan di Rumah Kadiv Propam Janggal

Selasa, 12 Juli 2022 | 17:29 WIB Last Updated 2022-07-12T10:29:41Z

Bambang Pacul. (Ari Purnomo/detikJateng)

ARN24.NEWS
-- Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto menilai insiden baku tembak sesama polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo janggal. Sebab, tidak harusnya sesama anggota polri saling menembak.


"Bahwa ada kejanggalan, tentu. Tentu ini ada kejanggalan, saya sepakat dengan dikau," ujar pria yang akrab disapa Bambang Pacul, dilansir detikNews, Selasa (12/7/2022).


Pacul heran Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat tewas dalam baku tembak dengan Bharada E. Dia menyebut hal ini sebagai kejanggalan karena polisi saling tembak dengan sesama polisi.


"Apa yang janggal Pak Pacul? Ya mana ada antar-(anggota) Polri tembak-menembak, gimana cerita? Itu janggalnya ampun-ampun," ujar Pacul.


Pacul mengatakan perkelahian sesama warga merupakan hal wajar. Namun, katanya, perkelahian hingga baku tembak sesama abdi negara merupakan hal yang janggal.


"Kalau kau sama aku berkelahi, itu biasa tersinggung, orang sipil. Tapi kalau antaraparat begini kan ngeri, Bos, pasti kejanggalan yang utama bagi saya sesama anak negara kok," ujarnya.


Sebelumnya, Brigadir J tewas ditembak Bharada E dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Peristiwa maut itu terjadi di perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di rumah saat baku tembak itu terjadi.


Sebagai informasi, Bharada E merupakan personel yang bertugas menjaga keluarga Irjen Ferdy Sambo. Sedangkan Brigadir J merupakan personel yang ditugaskan sebagai sopir istri Kadiv Propam.


Peristiwa penembakan berawal ketika Brigadir J masuk ke kamar pribadi Kadiv Propam di mana saat itu istri Irjen Ferdy Sambo sedang beristirahat. Brigadir J disebut melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo.


"Sontak ketika Ibu Kadiv Propam berteriak dan berteriak minta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, Senin (11/7/2022).


Kamar yang disebut TKP pelecehan dan penodongan pistol itu disebut berada di lantai bawah. Sementara, Bharada E berada di lantai 2 rumah. Teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo didengar oleh Bharada E yang kemudian bergegas menghampiri. Bharada E disebut melihat Brigadir J dari atas tangga.


Ramadhan mengatakan jarak antara Bharada E dan Brigadir J saat itu sekitar 10 sampai 12 meter. Posisinya, Bharada E berada di atas tangga dari lantai 2 rumah sementara Brigadir J berada di luar kamar yang ada di lantai bawah. (astj/astj)