ARN24.NEWS -- Akhir pekan ini supremasi gelar bergengsi kasta tertinggi liga eropa digelar. Dua tim yang dulunya bertemu kini kembali bersua. Adalah Real Madrid versus Liverpool bertarung di Prancis, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB.
Dan, nyaris sepertiga dari total gelar juara Liga Champions dan kompetisi pendahulunya, Piala Champions, dimenangi oleh Real Madrid dan Liverpool, dua tim yang akan bertemu di partai final edisi 2021 - 22. Perhelatan ini menanti persinggahan piala si kuping besar ke-67. Apakah digenggam Real Madrid atau Liverpool?
Ini juga menjadi penentuan angka mana yang akan berubah, mewujud jadi tujuh atau menggenapkan 14. Pertemuan ketiga kedua tim di panggung tertinggi sepak bola level klub Eropa. Real Madrid memenangi edisi 2018 di Kiev, membalaskan luka lama yang ditorehkan Liverpool dalam perjumpaan pertama pada 1981 yang juga kebetulan dilangsungkan di Paris.
Rekam jejak pertemuan kedua tim memperlihatkan Real Madrid punya keunggulan dengan empat kali kemenangan dan hanya tiga kali kalah dalam delapan perjumpaan. Bahkan Real Madrid mampu menjaga catatan nirkalah dari Liverpool dalam lima pertemuan terakhir.
Real Madrid berkesempatan untuk mengawinkan trofi Liga Champions dengan gelar juara Liga Spanyol yang sudah mereka menangi sejak sebulan lalu. Sedangkan Liverpool berpeluang untuk menambah koleksi gelar mereka setelah memenangi Piala Liga Inggris dan Piala FA. Kesempatan mereka untuk menorehkan caturgelar dipupuskan oleh Manchester City di Liga Premier Inggris, tetapi Liga Champions bisa membuat Liverpool menghiasi mereka dengan raihan trigelar.
Banyak kalangan menganggap Real Madrid melewati jalan yang lebih terjal menuju final mengingat mereka berhasil menyisihkan runner-up 2020 Paris Saint-Germain, juara bertahan Chelsea, dan runner-up musim lalu Man City.
Bahkan Real Madrid juga memperlihatkan heroisme mereka dengan membalikkan ketertinggalan agregat 0-1 kontra PSG, serta menang lewat babak tambahan atas Chelsea maupun Man City.
Sementara itu Liverpool menemui lawan-lawan yang bagi sebagian orang dinilai lebih mudah, yakni
Sementara itu Liverpool menemui lawan-lawan yang bagi sebagian orang dinilai lebih mudah, yakni
"hanya" menghadapi Inter Milan, Benfica, dan Villarreal.
Namun, pada akhirnya anggapan-anggapan itu maupun rekam jejak gelar juara 67 tahun kompetisi tidak akan berarti di Stade de France nanti. Antara tujuh dan 14 akan ditentukan dalam pertarungan 90 menit, 120 menit atau kalau perlu lewat tos-tosan adu penalti.
Carlo Ancelotti, yang mengantarkan Real Madrid melewati garis La Decima pada 2014, menganggap apa yang dilontarkan Salah bisa menjadi motivasi tersendiri bagi Los Blancos. "Sejarah mencatat Real Madrid juga pernah kalah di sebuah final di Paris. Kami bisa mencari motivasi yang sama sebagaimana Salah di Liverpool. Kami menghormatinya, dia seorang pemain hebat dan tentunya akan menjadi ancaman," kata Ancelotti.
Carlo Ancelotti, yang mengantarkan Real Madrid melewati garis La Decima pada 2014, menganggap apa yang dilontarkan Salah bisa menjadi motivasi tersendiri bagi Los Blancos. "Sejarah mencatat Real Madrid juga pernah kalah di sebuah final di Paris. Kami bisa mencari motivasi yang sama sebagaimana Salah di Liverpool. Kami menghormatinya, dia seorang pemain hebat dan tentunya akan menjadi ancaman," kata Ancelotti.
Ancelotti menjelaskan satu-satunya yang mungkin ia harapkan adalah tidak perlu mengulangi situasi sulit seperti ketika menyingkirkan PSG, Chelsea, atau Man City. Real Madrid harus membalikkan agregat dari PSG, membutuhkan babak tambahan waktu kontra Chelsea untuk lolos dari perempat final, serta bertopang pada dua gol dramatis Rodrygo di leg kedua semifinal untuk membalikkan keadaan di babak tambahan melawan Man City.
Kali ini, Ancelotti berharap Real Madrid tidak harus bersusah payah mengeluarkan diri dari lubang yang dalam di final nanti, dan kalau perlu memaksa Liverpool berada di situasi tersebut. "Kami ingin Liverpool yang berusaha membalikkan keadaan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi kami begitu menghormati mereka. Mereka sungguh luar biasa di Liga Champions musim-musim belakangan. Ini akan menjadi final menghibur yang berimbang dan sarat pertarungan keras," ujar Ancelotti.
Sementara Benzema tampaknya sama sekali telah melupakan Kiev 2018 di mana ia mendapat gol cuma-cuma dari blunder Karius. Bagi Benzema yang terpenting saat ini adalah menutup musim dengan kenangan terbaik untuk timnya serta para pendukung.
"Saya tidak merasakan tekanan. Satu-satunya tekanan mungkin di lorong menuju lapangan, tapi itu akan menguap di atas rumput hijau. Kami hanya ingin menikmati kesempatan ini dan membuat para suporter bahagia," ujarnya.
"Saya harap kami bisa memenangi pertandingan Sabtu dan membawa trofi Liga Champions kembali ke Madrid. Anda dan kami bersama-sama di sini, Anda akan membantu kami menjuarai Liga Champions, sesuatu yang teramat penting bagi kami," kata Benzema dalam pesannya yang diarahkan kepada Madridistas. (ant/mds)