Hariamau Sumatera yang dikabarkan memasuki perkampungan warga. (Foto/Ist)
ARN24.NEWS -- Masyarakat yang pemukimannya berbatasan dengan kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Leuser diimbau waspada. Pasalnya, Harimau Sumatera salah satu satwa liar dilindungi sudah memasuki kawasan pemukiman.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukan jejak kaki Harimau Sumatera di kawasan ujung perkebunan kelapa sawit PT Prima Sum berbatasan dengan Desa Sei Liturg, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat.
"Saat ini tim Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) sedang menuju lokasi penemuan jejak kaki Harimau untuk melakukan mitigasi konflik. Dan tim akan melakukan langkah pencegahan konflik harimau terhadap manusia maupun hewan ternak peliharaan," kata Riswanto selaku Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumatera Utara, Kamis (14/4/2022).
Katanya, langkah mitigasi konflik itu berupa sosialisasi terhadap warga masyarakat, jenduman suara, dan himbauan.
Jenduman dilakukan untuk menggiring harimau masuk kembali ke habitatnya. Konflik atau turunnya harimau ke perkampungan, biasanya akibat perubahan hutan menjadi kawasan produktif, seperti industri kehutanan, pertanian, perkebunan dan pemukiman.
Juga atau adanya perburuan yang berlebihan oleh manusia terhadap satwa yang biasanya menjadi mangsa harimau.
"Atau peternakan dengan sistem tanpa pengandangan, sehingga hewan di area konservasi mendatangi perkampungan untuk mencari mangsa," tandas Riswanto. (sh)