Notification

×

Iklan

Satgas Pangan Poldasu Temukan Banyak Harga Komoditas Tak Sesuai Pasar

Kamis, 07 April 2022 | 18:37 WIB Last Updated 2022-04-07T11:37:38Z

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. (Foto: Istimewa)




ARN24.NEWS
-- Satgas Pangan Polda Sumatera Utara (Sumut) masih menemukan harga komoditas bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah di Provinsi Sumut.


Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyatakan hingga Rabu (6/4/2022), tim yang sudah dibentuk mendapatkan harga komoditas diatas HET diantaranya minyak goreng curah. Harga minyak goreng mencapai Rp20 ribu perkilo.


"Sejak tanggal 16 Maret 2022 pemerintah sudah menetapkan HET minyak goreng curah yaitu Rp14.000 perliter atau Rp15.500 perkilogram. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan mengikuti harga keekonomian dan mekanisme pasar. Saat ini di masyarakat harga rata-rata minyak goreng curah sebesar Rp20.000 perkilo," kata Hadi, Kamis (7/4/2022).


Tapi, sambung Hadi, ketersediaan minyak goreng relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena produksi minyak goreng di Provinsi Sumut tidak ada kendala. 


"Berdasarkan data di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumut terjadi surplus produksi minyak goreng," terangnya.


"Stok minyak goreng di pasar atau toko tradisional juga cukup meskipun dengan harga yang masih beragam, sementara di ritel-ritel modern seperti indomaret, alfamart, alfamidi ketersediaan minyak goreng khususnya kemasan premium masih mencukupi," ujarnya.


Selain minyak goreng curah, sambung Hadi, Tim Satgas Pangan Polda Sumut juga menemukan harga cabai rawit dan merah di atas HET. 


"Saat ini harga cabai rawit cenderung mengalami kenaikan mencapai Rp58.000 perkilo sedangkan HET Rp29.000 perkilo Harga cabai rawit di atas HET ini ditemukan di wilayah Kabupaten Toba. 


"Harga ini ditemukan khususnya di wilayah Kabupaten Toba," ujar dia.


Sedangkan cabai merah juga mengalami kenaikah harga hingga Rp60 ribu perkilogram di wilayah Kabupaten Tapteng dan Nisel. 


"HET cabai merah Rp28.500 perkilo," ucap Hadi.


Menurut dia, diperkirakan harga cabai rawit dan merah akan terus mengalami peningkatan selama Bulan Ramadhan bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri.


"Karena di samping permintaan yang meningkat saat ini banyak tanaman cabai yang mati karena hujan terus-menerus akibatnya produksi mengalami penurunan," terang dia.


Sedangkan harga beberapa komoditas lainnya seperti kedelai, telur ayam, gula pasir, daging sapi, daging ayam, beras medium, beras premium, bawang putih dan bawang merah, masih cenderung relatif stabil.


"Secara umum harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok lainnya saat bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri relatif stabil dan tidak ada gejolak, kecuali komoditas minyak goreng dan cabai," kata dia.


Masih kata Kabid, Polda Sumut bekerja sama dengan Satgas Pangan telah melakukan upaya-upaya siqnifikan untuk menjaga agar harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok tetap terjaga dan tidak terjadi gejolak.


Dia menambahkan, Polda Sumut terus melakukan monitoring terhadap seluruh produsen dan distributor minyak goreng yang ada di Sumut. 


"Untuk senantiasa menjaga pasokan dan ketersediaan minyak goreng dan melaporkannya secara periodik kepada Ketua Satgas Pangan Sumut," ucapnya.


Kemudian, sambung dia, pihaknya melakukan koordinasi dengan para stakeholder dan melaksanakan rapat secara periodik dengan Satgas Pangan dan instansi terkait serta para pelaku pasar.


"Melakukan penegakan hukum yang tegas sebagai upaya terakhir terhadap para spekulan yang sengaja mengambil keuntungan dari gejolak yang terjadi di masyarkat khususnya melakukan penimbunan atau penyimpangan lainnya," tambah Hadi. (sh)