ARN24.NEWS -- Polda Sumut membenarkan sebanyak 12 korban tewas tertimbun tanah bebatuan dan lumpur di Desa Limabung, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (28/4/2022) kemarin. ke-12 korban itu adalah masyarakat penambang emas tradisional yang sedang melakukan aktifitas tambangnya.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Jumat (29/4/2022) siang menjelaskan kronologis lengkap kejadian itu bermula pada Kamis sore sekira pukul 15.00 WIB, saksi atas nama Irwansyah Lubis (20) warga Desa Bandar Limabung berangkat menuju lokasi Sibinael untuk meleles (mencari butiran emas) menggunakan alat tradisional.
Kemudian pada pukul15.30 WIB, saksi bersama beberapa orang yang tiba di lokasi tersebut mulai memasuki Lobung (Lobang Pendompengan) untuk melakukan aktifitas meleles dengan cara mendulang.
Selanjutnya beberapa orang yang masuk ke Lobang Pendompengan tersebut melakukan pengambilan material berupa bebatuan kecil dan pasir yang mengandung butiran emas dengan menggunakan tumbilang, ember dan dulang.
Tidak berapa lama kemudian terjadi longsor pada bagian tebing Lobang Dompengan tersebut sehingga menimbun seluruh orang yang berada di Lobang Dompengan tersebut.
Akibat longsoran tebing Lobang Dompengan tersebut 12 orang meninggal dunia, sedangkan 2 lagi berhasil keluar dari lobang hingga selamat dari musibah ini.
"Pada kejadian itu, saksi Irwansyah dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi langsung membantu mencari korban tertimbun di Lobang Dompengan dengan menggunakan alat seadanya dan sekira pukul 17.30 WIB seluruh korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah duka masing-masing," beber Kombes Hadi.
Kombes Hadi juga menjelaskan, kegiatan tambang tradisional menggunakan mesin dompeng, cangkul, dan ember untuk menyemprot tanah sehingga bentuk tanah menjadi berlubang.
Diketahui juga, pemilik tanah yang dijadikan tempat menambang adalah milik H. Zupri Panjaitaj (49) warga Desa Bandar Limabung Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Madina.
Dari 12 korban yang dinyatakan tewas terdapat 2 korban selamat dari lokasi tambang tradisional ini. Keduanya masing-masing, Irwansyah (20) dan Sapridah (46) warga Desa Bandar Limabung.
Menurut Kombes Hadi, pihaknya selain telah mengevakuasi dan mengidentifikasi seluruh korban, termasuk melakukan pemeriksaan saksi-saksi ini yang salah satunya pemilik tanah dan alat dompeng.
"Saat ini korban meninggal dunia maupun korban selamat, sudah berada di kediaman masing-masing. Sementara di TKP sudah tidak ada aktifitas apapun, namun alat yang digunakan masyarakat untuk bertambang sebagian masih berada di TKP. Kondisi TKP sangat gelap dan sangat jauh dari pemukiman warga sehingga personel Polsek Lingga Bayu dan Polres Madina baru melakukan pengecekan ke TKP pada Jumat tadi pagi," pungkas Kombes Hadi. (sh)
Identitas ke-12 korban yang tewas;
1. NELLI SIPAHUTAR, 55 THN, PR, IRT, DS. SIMPANG BAJOLE (MD).
2. KANA, 40 THN, PR, IRT, DS. SIMPANG BAJOLE (MD).
3. NURHAYATI, 49 THN, PR, IRT, DS. SIMPANG BAJOLE (MD).
4. LESMA SURIANI RAMBE, 36 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
5. NURLINA HASIBUAN, 38 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
6. IRMA PANE, 39 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
7. SARIFAH NASUTION, 51 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
8. AMNA PULUNGAN, 36 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
9. NUR AINUN PANE, 42 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
10. NUR JAYA SARI PULUNGAN, 35 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
11. NUR AFNI LUBIS, 37 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).
12. NUR LINA BATU BARA, 45 THN, PR, IRT, DS. BANDAR LIMABUNG (MD).