Notification

×

Iklan

Paul Pogba Tumbuh dan Kuat Bersama Islam

Kamis, 07 April 2022 | 05:37 WIB Last Updated 2022-04-06T22:37:00Z

Paul Pogba dikenal sebagai pesepakbola Muslim yang taat. (Pool via REUTERS)

ARN24.NEWS
-- Islam membuat Paul Pogba tumbuh menjadi pesepakbola yang tegar dan puasa Ramadan membuatnya makin kuat sebagai pribadi di dalam serta luar lapangan.


Pogba tidak terlahir sebagai Muslim. Meski lahir dari ibu yang beragama Islam, Yeo Moriba, Pogba lebih memilih ikut agama sang ayah, Fassou Antoine Pogba. Kendati demikian Pogba tetap dikenalkan Islam oleh sang ibu.


Pemain Manchester United ini lahir di Lagny-sur-Marne, sebuah kota kecil di Prancis, pada 15 Maret 1993. Namun Pogba tumbuh besar di Roissy-en-Brie, sebuah kota kecil dekat Paris yang lingkungannya dihuni banyak pemadat.


Kendati demikian Pogba bersama dua saudara kandungnya tak banyak terpengaruh. Proteksi sang ibu dan sepak bola membuat Pogba terhindar dari pergaulan menyimpang. Karenanya Pogba menyebut sang ibu sebagai supermom.


Mantan pemain Juventus itu baru menjadi mualaf saat 20 tahun atau pada 2013. Islam jadi pilihan Pogba karena merasa mendapat kedamaian saat menjalankan ibadah. Sebelum memeluk Islam, Pogba juga melakukan riset.


"Ini adalah perubahan yang bagus dalam kehidupan saya, karena saya tidak lahir sebagai seorang Muslim, meskipun ibu saya adalah seorang Muslim," kata Pogba dalam sebuah podcast yang ditayangkan The Times pada 2019.


"Semua berawal karena saya punya banyak teman Muslim. Kami selalu berbincang. Saya mempertanyakan banyak hal, lalu saya memulai riset. Pernah sekali saya beribadah dengan teman dan merasakan sesuatu yang berbeda," ucapnya.


Tak dinyana, pilihan hidup menjadi Muslim malah mengangkat karier Pogba. Pemain binaan Manchester United yang sempat dibuang ke Juventus ini malah menunjukkan perkembangan selama berada di Turin, Italia.


Bersinar bersama si Nyonya Tua, Pogba dipinang lagi oleh Setan Merah, julukan Manchester United pada 2016 atau tiga tahun setelah memeluk Islam. Mulai 2013 pula Pogba mulai dipanggil Timnas Prancis.


Pogba memang sudah membela timnas kategori usia Prancis sejak 2008, tetapi tak menyangka bakal dipanggil Si Ayam Jantan setelah dibuang Man Utd. Karenanya Pogba makin teguh menjadi Muslim yang taat.


Mulai 2014 Pogba rutin melaksanakan ibadah umrah atau berkunjung ke Makkah dan Madinah sebagai ritual haji kecil. Pada 2016 Pogba naik haji saat libur akhir musim, sebelum memutuskan kembali ke Man Utd.


Sejak memeluk agama Islam, Paul Pogba berusaha menjalankan semua perintah agama dengan taat. Amalan pertama yang berusaha tak ditinggalkannya adalah salat. Setelah itu puasa Ramadan ia jalankan meski sedang berlatih.


Tidak hanya saat latihan, saat pertandingan berlangsung di tengah puasa sekalipun Pogba tetap berusaha berpuasa. Ia meyakini puasa tidak mengurangi determinasinya sebagai seorang gelandang serang.


"Saya sudah melakukannya [puasa] selama bertahun-tahun. Saya memiliki ahli gizi profesional juga di sini, yang membantu saya dengan apa yang harus saya makan ketika saya berlatih," kata Pogba dilansir dari laman resmi Manchester United.


"Dia [ahli gizi] juga memberi saya beberapa hal, beberapa protein, jadi saya tidak kehilangan terlalu banyak. Banyak otot dan tidak apa-apa," ucap pemain yang meraih gelar juara Piala Dunia 2018 bersama timnas Prancis ini.


Kisah Pogba yang tetap puasa dalam pertandingan dengan intensitas tinggi, banyak menggugah penggemar sepak bola. Salah satunya dari Reshmin Chowdhury, seorang jurnalis sepak bola asal Inggris.


"Paul Pogba berpuasa Ramadan tadi siang. Saat full time, dia makan dengan cepat, lalu muncul kembali untuk wawancara media, menyeruput minuman energi. Semua ini dengan senyum lebar," tulis Chowdhury di Twitter.


"Saya bertanya bagaimana dia mengatur puasa dan bermain. Dia melihat ke atas, menunjuk dan berkata 'Allah membantu kita!'," Chowdhury menambahkan ceritanya soal Pogba dalam pertandingan Europa League 2019.


Mengenai alasan dan pengalamannya tetap berpuasa Ramadan di tengah pertandingan sepak bola, Pogba mengaku tidak terbebani. Semua ini dijalani pemain muda terbaik Piala Dunia 2014 ini dengan riang gembira.


"Saya beruntung. [Di sini] tidak terlalu panas, jadi saya bisa mengatasinya. Ini tidak terlalu sulit, Anda tahu. Tidak apa-apa dan itu untuk tujuan yang baik jadi itu bagus," katanya soal cuaca di Italia saat puasa.


"Artinya mengapa Anda melakukannya [puasa Ramadan], Anda meminta [kepada Allah] pengampunan dan bersyukur atas semua yang Anda miliki, seperti kesehatan saya dan segalanya," ucap pemain 29 tahun ini.


Tahun ini, saat puasa berlangsung selama April, Pogba akan melanjutkan dakwahnya lewat puasa dan sepak bola. Pogba yakin pertunjukan yang dilakukan seorang Muslim dengan berpuasa saat pertandingan, menunjukkan sisi lain Islam. (abs/sry)