Notification

×

Iklan

Mantan Kiper Timnas dan PSMS Ponirin Meka Tutup Usia

Minggu, 10 April 2022 | 18:33 WIB Last Updated 2022-04-10T11:33:58Z

Mendiang Ponirin Meka saat masih dirawat di rumah sakit. (Foto: Istimewa)




ARN24.NEWS
-- Kabar duka menyelimuti insan sepakbola tanah air dan Sumatera Utara. Mantan Kiper Timnas dan Kiper PSMS Medan, Ponirin Meka menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (10/4/2022) sore sekitar pukul 16.30 WIB.


Almarhum meninggal di kediamannya kawasan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Almarhum rencananya akan dikebumikan di dekat kediamannya pada Senin, 11 April 2022 pagi sekitar pukul 10.00 WIB..


Ponirin Meka menghembuskan nafas terakhirnya di usia 66 tahun. Masa mudanya, Ponirin Meka memiliki sejumlah kenangan indah kala menjadi kiper Timnas dan PSMS Medan.


Berikut tentang profil Ponirin Meka kiper hebat yang pernah dijuluki si 'Tangan Emas'


Nama Ponirin Meka mulai merekah pada turnamen Fatahillah Cup 1982. Pada semifinal menghadapi Persija, pelatih PSMS Herman Tamaela mempercayakan Ponirin Meka untuk tampil sebagai kiper inti menggantikan Taufik Lubis yang tidak fit kondisinya.


Ternyata Ponirin Meka tidak kagok bermain sebagai kiper inti di Semifinal menghadapi Persija yang waktu itu diperkuat bintang-bintang Timnas seperti Ristomoyo dan Budi Tanoto. 


Kegemilangannya di bawah mistar membawa PSMS Medan sukses lolos ke Final setelah mengalahkan Persija 2-1.


Partai Final melawan PSIS Semarang Ponirin Meka kembali dipercaya mengawal gawang PSMS dan kegemilangannya di bawah mistar membawa PSMS Medan sukses menjadi juara setelah di Final mengalahkan PSIS 2-1.


Usai membawa PSMS Medan menjuarai Fatahillah Cup 1982 ini Ponirin Meka dipercaya untuk menjadi penjaga gawang utama PSMS Medan menggantikan Taufik Lubis yang mundur sebagai kiper PSMS.


Pada Divisi Utama Perserikatan PSSI 1982/1983 trio pelatih PSMS Medan Wibisono, Zulkarnaen Pasaribu dan Parlin Siagian mempercayakan posisi kiper PSMS kepada Ponirin Meka. 


Kepercayaan ini dibalas dengan penampilan apik dan menawan dari Ponirin Meka hingga akhirnya membawa PSMS lolos ke Final mengahadapi Persib Bandung.

 

Pada final melawan Persib ini Ponirin Meka menjadi pahlawan PSMS karena sukses membawa PSMS Medan menjadi juara setelah mengalahkan Persib 3-2 dalam drama adu penalti. 


Dalam drama adu penalti ini hanya dua eksekutor Persib yang mampu menjebol gawang PSMS yang dikawal Ponirin Meka, yaitu Bambang Sukowiyono dan Wawan Karnawan. 


Tiga penendang lainnya yaitu Giantoro, Wolter Sulu dan Adjat Sudrajat, berhasil ditepis dengan gemilang oleh Ponirin Meka.


Gelar ini sendiri adalah gelar juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI yang ke-5 untuk PSMS setelah sebelumnya sukses menjadi juara pada 1967, 1969, 1971 dan 1975 (juara bersama dengan Persija).


Keberhasilan ini membuat Ponirin Meka mulai dilirik oleh Timnas. 


Pada turnamen Merdeka Games 1984 Timnas Perserikatan yang waktu dilatih oleh Legenda PSMS dan Timnas Yuswardi memanggil Ponirin Meka bersama 3 rekannya di PSMS yaitu Sakum Nugroho, Yusnik Adiputra dan Reno Latuperissa. 


Walau dalam turnamen ini Timnas gagal menjadi juara namun penampilan Ponirin Meka menuai pujian. (sh)