Warga mengantre untuk membeli minyak goreng curah. (ANTARA FOTO)
ARN24.NEWS -- Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan harga minyak goreng curah masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Namun tren harga tersebut turun dari sebelumnya Rp 16.700 menjadi Rp 16.400 per liter.
“Kami ingin secepatnya harga bisa ke HET (harga eceran tertinggi Rp 14 ribu),” ujar Oke, Kamis (14/4/2022).
Oke berujar stok minyak goreng curah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Setiap tahun, kata dia, industri menyediakan pasokan minyak curah hingga 630 ribu ton.
Meski demikian, pemerintah akan mengawal agar minyak goreng itu terdistribusi sampai ke masyarakat. Pemerintah juga akan memberi sanksi bila industri tidak menyediakan minyak curah.
“Apalagi, saat ini harga minyak kemasan dilepas ke mekanisme pasar. Mereka (produsen) bisa beralih semua ke produk kemasan,” tutur Oke.
Oke melanjutkan, pemerintah ingin secepatnya mendorong agar harga minyak goreng curah kembali ke level HET. Salah satu caranya adalah dengan memastikan kelancaran distribusi pasokan minyak curah ke pasar-pasar tradisional.
Harga minyak goreng curah melejit di pasar-pasar tradisional. Di pelbagai daerah, harga minyak curah bahkan menyentuh Rp 20 ribu per liter atau jauh meninggalkan harga eceran tertingginya yang ditetapkan Rp 14 ribu per liter.
Kenaikan harga terjadi setelah pemerintah melepaskan harga minyak goreng kemasan ke mekanisme pasar. Sejak itu, minyak goreng curah langka di pasaran. (tmp)