ARN24.NEWS -- Wali Kota Medan, Bobby Nasution meminta kepada Menko PMK Muhadjir Effendi agar kuota Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS) penerima bantuan sosial di Kecamatan Medan Belawan ditambah.
Permintaan ini disampaikan Bobby Nasution saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (16/4/2022) lalu, guna memantau pelaksanaan bantuan sosial.
Dalam kegiatan yang juga diikuti Gubsu H. Edy Rahmayadi dan segenap unsur Forkopimda Medan serta Sumut itu, Bobby Nasution menyampaikan, kuota DKTS di Medan Belawan pada tahun ini berkurang.
"Dari 11 ribu, sekarang ini tinggal 7.600. Harapan kami, Pemko Medan, masyarakat Medan Belawan, kuota DKTS penerima bansos bisa dikembalikan, atau bahkan ditambah lagi dari jumlah yang ada hari ini," ungkap Bobby Nasution dalam siaran pers diterima redaksi, Senin (18/4/2022).
Selain itu, Bobby Nasution juga menyampaikan langsung ke Menko PMK tentang masih ada warga yang telah menerima Kartu PKH, namun saldonya kosong.
"Mohon izin Pak Menteri, masih ada juga masyarakat kami yang sudah menerima kartu, tapi saldonya belum pernah masuk selama tahun ke belakang," sebut Bobby Nasution.
Dalam kunjungan kerja ini, Muhadjir Effendi menyaksikan penyaluran bansos sembako dan minyak goreng berupa uang di kantor Kecamatan Medan Belawan. Pada hari itu, giliran warga penerima bansos dari Kelurahan Belawan I dan Belawan Bahari mencairkan bantuan tersebut. Mereka dengan tertib menunggu petugas memanggil nama mereka satu per satu.
Selain memantau penyaluran bansos, Muhajir Effendi juga mendatangi beberapa rumah warga di Jalan Pulau Sinabang, Kampung Kurnia, Lingkungan 8, Kelurahan Belawan Bahari. Bersama Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution, Muhadjir Effendi berdialog dengan warga. Menko PMK itu ingin memastikan seluruh warga yang berhak benar-benar masuk dalam data penerima bansos.
Dalam kunjungan itu, Muhadjir Effendi juga mendengar langsung keluhan warga tentang banjir rob dan air pasang yang naik ke pemukiman. Menko PMK ini berjanji masalah ini akan ditangani secara strategis dan sistemik. Dia juga akan mengkoordinasikan persoalan ini dengan Pemprovsu, Pemko Medan, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan.
"Dengan kita lihat langsung, kita tahu persis kenyataan di lapangan, sehingga kita tidak hanya mempersepsi dari rapat ke rapat. Mudah-mudahan kalau saya bawa ke Jakarta akan ada solusi," ucapnya.
Selain itu, Muhadjir Effendi juga memperhatikan soal kelayakan rumah-rumah di kawasan tersebut. Dia mengatakan, rumah-rumah yang tidak layak huni nantinya akan dibenahi.
"Rumah-rumah yang tidak layak huni nantinya akan dibantu, dengan melibatkan Kementerian PUPR, Pemprovsu, dan Pemko Medan," sebutnya.
Terkait rumah layak huni Bobby Nasution juga menyampaikan masukan kepada Menko PMK. Dia mengatakan, agar bedah rumah tak layak huni yang akan dilakukan menggunakan konsep rumah panggung. Konsep ini diterapkan karena penanganan tanggul rob masih bertahap. (sh)