Notification

×

Iklan

Sayembara, Mampu Menangkap Putin Hidup atau Mati Dihadiahi Rp 14 Miliar

Jumat, 04 Maret 2022 | 10:58 WIB Last Updated 2022-03-04T03:58:42Z
Pengusaha Rusia Alex Konanykhin yang menggelar sayembara bernilai Rp 14 Miliar. 

ARN24.NEWS --
Pengusaha Rusia yang tinggal di Amerika Serikat, Alex Konanykhin, menggelar sayembara untuk menangkap Presiden Vladimir Putin. Dia menjanjikan hadiah 1 juta dolar AS atau sekitar Rp14,4 miliar bagi petugas berwenang yang bisa menyeret Putin untuk mempertanggung jawabkan keputusannya menyerang Ukraina. 

“Saya berjanji akan membayar 1.000.000 dolar AS kepada petugas, punya kewenangan konstitusional, untuk menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional," kata Konanykhin, dalam posting-an di LinkedIn, seperti dilaporkan kembali Express. 

“Putin bukan presiden Rusia karena dia berkuasa hasil dari operasi khusus, meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghilangkan pemilihan umum yang bebas serta membunuh lawan-lawannya,” ujarnya, melanjutkan. 

Dia juga mengunggah foto Vladimir Putin dalam posting0an disertai caption, “Dicari: Hidup atau Mati. Vladimir Putin atas pembunuhan massal.” 

Lebih lanjut Konanykhin mengungkapkan, sebagai etnis dan warga Rusia dia memiliki kewajiban moral untuk juga membantu Ukraina. “Saya akan melanjutkan pemberian bantuan untuk Ukraina dalam upaya heroik menahan serangan gencar Orda Putin.”
 
Dalam posting terpisah di Facebook, Konanykhin mengulangi pernyataan, namun kali ini tanpa menampilkan foto Putin. "Facebook melarang posting-an saya; apakah menurut Anda itu keputusan yang tepat? Saya mengapus foto itu karena itu poster 'Hidup atau Mati'," ujarnya. Konanykhin merupakan investor mata uang kripto yang berbasis di California. 

Dia mengatakan kepada Insider, uang untuk sayembara itu diambil dari kocek pribadi. Dia menjelaskan sayembara ini digelar untuk menegaskan, invasi Rusia ke Ukraina tidak mewakili pandangannya. 

"Jika ada banyak orang membuat pernyataan serupa, ini bisa menambah kemungkinan Putin ditangkap dan dibawa ke pengadilan," tutur pria yang tak pulang ke Rusia sejak 1992 itu. Saat ditanya apakah dia mengkhawatirkan keselamatannya setelah menggelar sayembara, Konanykhin tidak gentar. (ins/saze)